top of page

Pengalaman Tes AIDE Level 2 untuk Menjadi Data Labeler

Diperbarui: 3 Sep 2022


AIDE = Artificial Intelligence and Data Education


Hidup di jaman sekarang pastinya sering banget denger yang namanya AI alias Artifical Intelligence kan ya?


Inget banget waktu pertama kali liat berita tentang restoran Pizza di Amrik yang udah gak pake manusia untuk bikin Pizza, tapi sudah digantikan oleh robot.


Atau ketika pergi ke sebuah hotel di Haeundae Busan, terkagum-kagum sama cafe nya

karena bukan lagi barista yang bikin kopi, tapi tangan2 robot ajaib ala ala film Iron Man.


Teknologi itu semua bisa lahir karena AI yang makin berkembang.


Ketika aku lagi cari-cari kerjaan freelancer yang bisa dikerjakan di rumah,

gak sengaja aku ketemu sebuah profesi yang lagi lumayan ditekuni di Korea,

yang bernama 'Data Labeler'

Sesuai namanya, tugas dari Data Labeler itu adalah melakukan proses yang namanya 'Data Labeling'.


Apaan tuh Data Labeler sama Data Labeling? Dan alasan kenapa akhirnya aku memutuskan untuk ambil sertifikasi ini

Bikin teknologi atau algoritma untuk AI kan pasti butuh data yang super duper banyak.

AI itu bisa pintar kayak manusia kalau dia disuapin banyak data, lalu melakukan deep learning dengan model algoritma buatan para ahli IT.


Nah tentunya gak semua data bisa langsung dikasih ke AI untuk bahan pelatihan mereka.

Kualitas data yang disuapin ke dia sangat menentukan kualitas perkembangan si AI pula.

Disini lah tugas dari si Data Labeler, untuk menjadikan data-data tersebut sesuai, tidak ngaco, dan tidak menyesatkan si AI.


Seiring dengan berkembangnya Industry 4.0 pastinya orang2 juga akan lebih fokus ke perkembangan AI. Aku ngebayanginnya pasti akan banyak demand untuk profesi yang berhubungan dengan proses tersebut.


Karena makin penasaran, aku coba cari lebih dalam tentang profesi ini.

Ternyata di Korea ada sebuah institusi yang memang secara khusus memberikan pelatihan dan juga memfasilitasi ujian untuk mendapat sertifikatisinya.


Seperti tes TOEFL buat Bahasa Inggris, sertifikat yang bisa menunjukkan kalau kita layak berprofesi sebagai Data Labeler bernama AIDE.


Pendaftaran Pelatihan dan Ujian Sertifikasi AIDE

Langsung deh aku ke websitenya (https://www.crowdworks.kr) dan langsung daftar untuk pelatihan serta ujian sertifikasinya.


Mereka ada paket modul lengkap persiapan test yang bernama AIDE 2급 풀 패키지.

Tentunya gak gratis ya, both pelatihan dan testnya memerlukan biaya.

Tapi aku pikir gak apa2 lah itung2 investasi kan~



Ada beberapa tahapan materi yang harus dipelajari. Semuanya via online.

Materinya mereka buat sangat rapih dan mudah dimengerti.

Tutor2nya juga kebanyakan CEO dari perusahaan yang bergerak di bidang AI dan IT.

Profesional banget dan dikemas dengan menarik dan gampang.



Dari total 19 Bab materi, 5 bab berisi teori dasar yang penting diketahui mengenai AI, Big Data, Data Labeling, dll.

Sedangkan sisanya adalah pelatihan praktek proses Data Labeling.


Berikut contoh proses Data Labeling (contoh video)


Bouncing Picture : Proses penandaan serta segmentasi masing-masing objek yang ada di gambar (contoh di video : objek2 di gambar Pizza tersebut harus dikotak-kotakkan satu-satu lalu disegmentasikan itu termasuk objek apa)


Bouncing Text : Proses penandaan serta segmentasi tiap kata atau bilangan. (contoh di video : tiap angka dan kata harus dikotak-kotakin satu2 dan ditulis kembali angka atau katanya dengan huruf)


(click to play)


Seru banget karena gak hanya jadi tau teori dasarnya,

tapi bisa nyoba praktek langsung via online, sehingga bener2 ada gambaran nyata

tentang proses dari Data Labeling itu sendiri.


Aku selesain semua materi hanya dalam 5 hari.

Senin daftar, Jumat malem selesai (hari di mana aku nulis blog ini), dan Sabtu pagi besok aku ujian via online.


Kalau besok ujiannya lancar dan lulus,

langsung deh bisa dapat sertifikat AIDE Level 2.


Perasaanku abis selesain pelatihan AIDE

Sangat sangat membuka wawasanku sekali sih tentang dunia AI.

Selama ini cuman denger dari berita atau artikel2 aja tapi gak pernah secara khusus cari tahu tentang industri2 yang sudah menggunakan AI.


Lewat program pelatihan ini, mereka banyak memperkenalkan perusahaan atau start-up yang bergerak di bidang AI. Ternyata begitu banyak orang2 pintar (mostly anak2 muda) yang bikin perusahaan berbasis teknologi AI yang memiliki berbagai tujuan dan fungsi.


Tujuan dan fungsi yang ingin mereka ciptakan adalah hal-hal yang selama ini aku pikir masih jauh dan sulit dilakukan oleh robot ataupun komputer.

Aku kaget ternyata sudah dikembangkan bahkan sudah ada yang diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa diantaranya seperti :


  1. Bisa bikin gambar untuk web-toon tanpa gambar sendiri, hanya dengan menulis kalimat dan bisa membuat ekspresi muka serta gerakan tubuh si karakter tersebut langsung disesuaikan dengan kalimat yang kita tulis.

  2. Program yang bisa mendetect jumlah bangunan, mobil, atau benda lainnya di sebuah area wilayah tertentu hanya dalam hitungan detik.

  3. Bikin voice over AI yang super duper mirip kayak manusia (semacam Siri atau Bixbi) sampai2 sulit dibedakan lagi mana manusia mana AI.

  4. Bikin Idol Group versi AI.

  5. Program untuk orang2 yang kesulitan mencari pengacara untuk membela mereka dalam perkara pengadilan. Tinggal masukkan saja kasusnya apa nanti akan muncul semacam guidance super lengkap yang bisa membantu mereka dalam proses pengadilan.

  6. Program yang bisa mendetect hasil MRI scan otak manusia untuk dibuatkan diagnosisnya seperti yang dokter2 dan ahli2 lakukan sekarang.

  7. Program pendidikan anak tapi bukan dilakukan oleh guru melainkan oleh AI.

  8. Mendetect perilaku hewan peliharaan, mengartikan gerak gerik dari si hewan agar pemiliknya lebih paham tentang apa yang hewan peliharaan mereka inginkan.

  9. Bikin semacam pelayanan psikolog yang bisa memahami serta memberi saran2 kepada mereka yang membutuhkan, tapi bukan oleh manusia melainkan oleh AI.

  10. AI yang bisa menggantikan manusia dalam membuat Pizza.

dan lain sebagainya.


Gak hanya itu, di modul pelatihan tersebut semua naskah audionya bukan lagi diisi oleh voice over atau dubbing manusia asli, melainkan sudah dilakukan oleh AI.

Kalau kalian denger audionya, dubbingnya bener2 terdengar sangat natural kayak manusia yang ngajarin kita langsung.


Contoh2 tersebut memang bikin aku kagum, tapi jujur bikin aku merinding juga.


Dari contoh di atas saja, ada berapa banyak profesi manusia yang sebentar lagi akan digantikan oleh AI.


Profesi seperti pembaca naskah audio dubbing atau voice over, ilustrator, penerjemah, bahkan profesi kayak ahli otak, guru, juru masak, psikolog, dan lain sebagainya sudah mulai dibuat penggantinya yang versi AI.


Kalau kita gak tambah pintar, akan makin gampang untuk digantikan oleh si robot2 dan program hasil algoritma buatan ahli IT.


Kesimpulan dari pelatihan ini, selain aku dapat wawasan baru serta gambaran langsung tentang proses Data Labeling,

juga membuka mataku kalau aku harus terus belajar dan menambah wawasan sebanyak2nya terutama yang berhubungan dengan teknologi Industri 4.0.


Pengalaman yang seru dan membuka wawasanku banget tentang teknologi.


Sekian sharingku kali ini.

Semangat semua!










Comments


Kitten Sleeping in Pet Bed

Cari peralatan ala Korea untuk peliharaanmu?

Cigi21 Shop

contact us

  • Instagram
  • Twitter
  • Whatsapp
  • Youtube
  • TikTok
bottom of page